Untuk keperluan tertentu, seringkali manusia menambahkan zat aditif (zat tambahan) pada makanan dan minuman yang mereka buat. Pada umumnya, penambahan zat aditif adalah untuk tujuan ekonomis, yaitu untuk menekan biaya produksi. Zat aditif yang dipakai dalam industri makanan misalnya zat pewarna, zat pengawet, zat penyedap rasa, dan zat pemanis. Zat lain yang juga berbahaya bagi kesehatan manusia jika dikonsumsi secara berlebihan adalah kolesterol.
Menurut Dr. Purnamawati, SpAK, MMPaed, jika kadar zat aditif relatif kecil, tubuh manusia masih bisa mentolerir atau menetralkan. Namun jika kadar zat aditif yang masuk ke dalam tubuh terlalu besar, maka zat-zat tersebut akan mengganggu sistem kesehatan manusia.
Dari buku panduan kesehatan yang diterbitkan oleh Gajah Mada Prima Club, berikut ini saya bagi informasi bahaya konsumsi dua jenis zat aditif yang banyak digunakan oleh manusia, yaitu bahan pewarna dan bahan pengawet makanan.
Dari buku panduan kesehatan yang diterbitkan oleh Gajah Mada Prima Club, berikut ini saya bagi informasi bahaya konsumsi dua jenis zat aditif yang banyak digunakan oleh manusia, yaitu bahan pewarna dan bahan pengawet makanan.
1. Bahan pewarna
Zat aditif pewarna digunakan dalam makanan untuk tujuan menambah daya tarik dan meningkatkan selera makan. Zat pewarna makanan yang terbuat dari tumbuhan tidak berbahaya bagi kesehatan manusia, misalnya tomat, wortel, kunir, kunyit, daun pandan, dan lain-lain. Zat aditif yang berbahaya jika dikonsumsi manusia adalah zat warna sintetik.Jika digunakan secara berlebihan dan terus menerus, maka zat warna sintetik akan tertimbun dalam tubuh dan dapat merusak fungsi organ-organ tertentu, terutama hati dan ginjal. Hati akan dipaksa bekerja keras untuk merombak zat tersebut agar dapat dikeluarkan dari hati, padahal kemampuan hati dalam hal ini sangat terbatas.
Dari organ hati, bahan aditif pewarna masuk ke dalam sistem peredaran darah dan selanjutnya ke ginjal. Ginjal juga harus bekerja keras agar bahan pewarna tersebut dapat dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat warna sintetik tertentu juga diduga bersifat karsinogen atau bisa menyebabkan penyakit kanker.
2. Bahan pengawet
Penggunaan bahan pengawet pada makanan dimaksudkan untuk mencegah atau menghambat fermentasi atau penguraian yang disebabkan oleh mikroorganisme, sehingga makanan lebih tahan lama atau tidak mudah basi. Bahan pengawet alami tidak berbahaya bagi kesehatan manusia, misalnya pemanfaatan garam dapur untuk mengawetkan ikan asin.
Bahan pengawet yang berbahaya adalah bahan pengawet sintetik. Contoh bahan pengawet sintetik adalah natrium benzoat, BHT (butil hidroksi toluena), BHA (butil hidroksi anisol), kalium nitrat, asam sitrat, kalium nitrit, dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut sering dipakai oleh industri makanan sebagai bahan pengawet dalam makanan kaleng.
BHA dan BHT bersama asam sitrat juga sering digunakan untuk mengawetkan minyak agar tidak tengik. Nitrit biasa dipakai manusia untuk mengawetkan daging, padahal zat aditif ini dapat bereaksi dengan gugus amino dalam daging dan membentuk nitrosamina yang bersifat racun dan karsinogen.
Mudah-mudahan informasi bahaya penggunaan zat aditif ini bisa berguna untuk Anda dalam menjaga kesehatan tubuh. Kita bisa terkena penyakit, kita juga bisa mencegahnya mulai dari sekaranghttp://ridwanaz.com/kesehatan/bahaya-bahan-pewarna-dan-pengawet-pada-makanan/
0 komentar:
Posting Komentar